Inilah kisah sukses restoran siap saji
Mc Donald dimulai di tahun 1940 dengan dibukanya sebuah restoran oleh
Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino, California. Mereka
memperkenalkan “Speedee Service System” pada tahun 1948, yang kemudian
menjadi pinsip dasar restoran siap-saji moderen. Maskot awal McDonald’s,
yang bernama Speede, adalah seorang pria dengan kepala berbentuk
hamburger yang menggunakan topi koki. Speede kemudian digantikan oleh
Ronald McDonald di tahun 1963.
McDonald’s saat ini tidak menjadikan tahun 1940 sebagai tahun kelahiran restoran McDonald’s dan awal dari semua kisah suksesnya. Mereka memilih 15 April 1955, ketika Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald’s dari Dick dan Mac di Des Plaines, Illinois, sebagai hari kelahirannya. Kroc kemudian membeli saham dari McDonald’s bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Saham McDonald’s mulai dijual kepada publik tahun 1965.
McDonald’s saat ini tidak menjadikan tahun 1940 sebagai tahun kelahiran restoran McDonald’s dan awal dari semua kisah suksesnya. Mereka memilih 15 April 1955, ketika Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald’s dari Dick dan Mac di Des Plaines, Illinois, sebagai hari kelahirannya. Kroc kemudian membeli saham dari McDonald’s bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Saham McDonald’s mulai dijual kepada publik tahun 1965.
Sifat agresif yang dimiliki Kroc
bertentangan dengan keinginan McDonald bersaudara. Kroc dan McDonald
bersaudara bertikai untuk mengontrol bisnis ini, namun akhirnya McDonald
bersaudara lah yang pergi meninggalkan perusahaan. Pertikaian ini
didokumentasikan baik dalam otobiografi Kroc maupun otobiografi McDonald
bersaudara. Situs di mana McDonald bersaudara pertama kali mendirikan
restoran kini dijadikan monumen.
Dengan ekspansi agresifnya ke seluruh penjuru dunia, McDonald’s dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika.
Pada tahun 1960, terdapat lebih
dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang
dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan
salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris
tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan
real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s
menjadi operasi yang menguntungkan dan sukses. Pada tahun 1956, Kroc
mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak
selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat.
Dengan langkah ini, McDonald’s mulai
memperoleh penghasilan yang sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas
landas. Kroc kemudian memperkenalkan program periklanan nasional untuk
mendukung franchise yang tersebar dengan cepat, dan setelah tampak bahwa
pertumbuhan di wilayah asal perusahaan ini melambat pada awal tahun
1970-an, dia memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses untuk
membuat kehadiran global bagi McDonald’s.
Sepanjang pertumbuhan perusahaan
yang spektakuler, Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas
rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang keras di seluruh
sistem sementara mendorong semangat wirausaha yang menyambut baik
gagasan dari semua tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan sumbangan
kepada keberhasilan perusahaan yang menakjubkan. Dalam mengumpulkan
kekayaan sebesar $500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya
bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di kalangan ekspor
Amerika yang terbesar. Keberhasilan dan kesuksesan McDonald’s yang
ditiru secara meluas menawarkan contoh yang baik sekali bagi manajer dan
eksekutif zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi produksi yang
lebih besar.
Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah.
Dengan menempatkan hamburger
yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc menunjukkan kepada seluruh
dunia bagaimana cara menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha
yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan cara McDonald’s,
perusahaan-perusahaan harus menetapkan prinsip dasar pelayanan yang
mereka tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagian-bagian, dan
kemudian terus-menerus merakitnya kembali dan menyempurnakan banyak
langkah sampai sistem berjalan tanpa kekangan. Hari ini,
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam antara pizza, pemrosesan klaim
asuransi, atau menjual mainan mendapat keuntungan dari jenis sistem
yang dipelopori oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini
menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan pelanggan,
keuntungan akan mengalir.
Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah.
Dan Kroc ingin tahu jenis
operasi apa yang membutuhkan kemampuan membuat empat puluh gelas susu
kocok pada saat saat yang bersamaan. Maka dia pergi ke San Bernardino,
dan apa yang dilihatnya di sana mengubah kehidupannya. Kroc berdiri di
keteduhan dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang
menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-orang yang
berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi
delapan. Melalui dinding bangunan yang selurunya terbuat dari kaca, dia
memandangi para karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam
putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam
piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas
pekerja yang berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di
sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,”
Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna. Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan - burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai - menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik.
Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”
Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini - sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan.
Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna. Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan - burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai - menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik.
Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”
Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini - sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan.
Kroc mengawasi restoran ini
dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin
kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir
dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik
McDonald baru permulaannya. Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc
tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang
dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi
yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun
sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil
memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses
perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama
pada pembuatan sandwich.
Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat - kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi. Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan.
Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat - kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi. Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan.
Dan ini sarana revolusioner yang
akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang
di dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan
menyajikan burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing
berisi potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang
serupa bersama kentang goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang
sama. Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali
dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya inginkan dalam McDonald’s. Segala
hal lainnya sekunder bagi saya.”
Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut.
Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut.
Selama tahun 1960, ketika kongsi
restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan
McDonald’s hanya $159.000. “Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun
McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah
bobotnya sendiri. Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan
keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang
klasik. Dia tidak mampu memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap
terapung.
Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan.
Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan.
Strategi real estate pas sekali
dengan tujuan penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual
franchise geografis sebagai selubung, yang akan memberikan kepada
pemegangnya hak untuk membangun sebanyak-banyaknya atau
sesedikit-sedikitnya kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan tertentu,
Kroc hanya menjual franchise individual, dengan biaya rendah $950. Ini
mematikan bahwa operator yang tidak bersedia bermain mengikuti aturannya
hanya bisa membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah menyerahkan
urusan keuangan yang stabil ke tangan Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc
mulai memperluas dan memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang
tumbuh ini.
Di bawah konsepsinya yang baru,
setiap pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer pabrik.
Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks industri yang maju adalah
manajemen profesional, pada tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program
latihan-di restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana,
kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan operator dalam metode
ilmiah mengelola McDonald’s yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran
kroc tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya menaruh
hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka mengatakan. Hamburger juga
berisi laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan
mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan menyajikan. Di mana pun
juga tidak ada dikotomi antara pengendalian pusat dan otonomi operasi
yang lebih kentara daripada dalam iklan.
Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda. Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya.
Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda. Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya.
Perusahaan ini go public pada
tanggal 15 April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc
membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham dengan harga per lembar
$22,50. Banyak saham ini yang ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang
$3 juta dalam penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk
memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang dengan cepat menyebar di
mana-mana, sebab keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi
yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food yang semakin
meningkat.
Melalui pertumbuhan yang pesat
dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal tahun 1970-an menjadi kongsi
restoran fast food yang terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah
dikenali dari lansekap budaya Amerika. Dan penguasa tertinggi
McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang bertingkat nasional.
Pada tahun 1972, ketika lebih dari 2.200 saluran McDonald’s mengeruk
penjualan $1 milyar,
kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale.
Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan.
kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale.
Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan.
Mimi Sheraton dari New york
magazine menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara tidak
ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para politikus juga memperhatikan.
Pada tahun 1974, ketika nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S.
Steel yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen mengeluh: “Ada
sesuatu yang tidak beres dengan ekonomi kita kalau pasar saham lebih
banyak dalam hamburger dan lebih sedikit dalam baja.”
Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya.
Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya.
Dengan berlalunya waktu sepuluh
tahun, seribu restoran yang dibuka oleh perusahaan di luar negeri
menggalakkan 27 persen tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini
begitu universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan berpengaruh,
sehingga ketika gerilyawan Marxis meledakkan sebuah restoran McDonald’s
di San Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa tindakan
teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap “imperialis Amerika.”
“Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan kekayaan pribadinya mencapai
$340 juta, dia selalu khawatir,”
Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.
Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.
Lambang McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.
Restoran McDonald’s pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald’s di luar negeri, McDonald’s juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.
Dari berbagai sumber
Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.
Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.
Lambang McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.
Restoran McDonald’s pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald’s di luar negeri, McDonald’s juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar